Selamat Datang

SAHASSAM API CE VACA ANATTHAPADASAMHITA EKAM ATTHAPADAM SEYYO YAM SUTVA UPASAMMATI DARIPADA SERIBU UCAPAN KATA YANG TAK MEMILIKI ARTI, LEBIH BAIK SATU KATA PENUH ARTI, YANG SETELAH DIDENGAR MENJADIKAN TEDUH.

Selasa, 12 Mei 2009

Perayaan Hari Tri Suci Waisak ke 2553

Dalam Rangka Perayaan Hari Tri Suci Waisak ke 2553 dan Ulang Tahun Sekolah Ming gu Buddhis anak – anak Vihara Boddhi Santi Jugo menyelenggarakan pertunjukkan seni Tari Reok. ini merupakan kegiatan Rutin yang diselenggarakan panitia seti ap tahunnya dengan tujuan memeriahkan Hari waisak dan Ulang tahun Sekolah Mingg u. selain itu juga untuk menggali bakat anak-anak supaya tyetap melestarikan Bu daya Jawa yang selama ini timbul tenggelam. dengan ajang seperti ini diharapkan seni budaya jawa tetap dikenal oleh anak-anak maupun remaja.

Pada perayaan Waisak 2553 2009

Pada perayaan Waisak 2553 2009 telah berlalu nuansa perayaan masih terasa. pada malam harinya umat berbondong-bondong kevihara, mempersiapkan acara yang nantinya untuk dipentaskan tak terkecuali anak-anak, remaja, bahkan orang tua pun ikut kegiatan dalam bernyanyi. yang menarik bahwa warga desa Jugo tetap memelihara Tradisi jawa memberikan makanan, miuman terhadap orang tua yang sudah meninggal, maupun nenek, yang masih ada hubungan keluarga. tidak lebih dari itu tradisi mengumpulkan peralatan pertaniaan seperti cangkul, pisau, sabit yang natinya dikumpulkan menjadi satu dan diberi kembang dalam istilah jawa” Kembang Telon”, ini menandakan rasa syukur, menghormati sesepuh yang telah meninggal dan natinya juga bisa menikmati kegembiraan yang dinikmati oleh keluarga yang masih hidup. peralatan pertanian merupakan symbol rasa trimakasihnya terhadapnya selama ini dapat membantu dalam segala pekerjaan.
Dalam peayaan Waisak dan bertepatan dengan hari ulang tahun sekolah Minggu Buddhis banyak acara yang dilaksanakan terutama berhubungan dengan kesenian anak-anak tidak itu juga undangan dari beberapa tokoh Masyarakat dan perangkat desa juga hadir dalam acara tersebut. ini menadakan bahwa awal keharmonisan hubungan antar umat beragama. dalam sambutannya Bapak Carik Supriyanto serlaku perangkat desa memberikan sambutan betapa pentingnya keharmonisan, menghargai, toleransi atar agama sehingga tercipta sebuah kerukunan dalam rangka memajukan Desa Jugo menjadi desa yang tentram dan damai. kejadian- kejadian yang terjadi diseluruh Indonesia beliu Menyinggung bahwa kekerasan pertikaian di Maluku, Ambon dan daerah-daerah lainnya ini yang memicu adalah sebuah perbedaan. dimana umat beragama tidak memiliki rasa hormat menghormati, menghargai antar umat beragama sehingga terjadi konflik dimasyarakat. Simbol Bhinneka tunggal Ika harus menjadi pedoman meski berbeda-beda tetapi tetap satu jua, seperti contohnya diindonesia banyak suku ada jawa, sunda, madura, batak, bugis dan banyak lagi ini menadakan keanekaragaman budaya diindonesia.
masyarakat khususnya jugo masih dalam taraf pendewasaan sehingga masih belum bisa mengerti betapa pentinya pluralisme,keanekaragaman budaya, adat istiadat, agama. dengan Hari Trisuci Waisak ini Diharapkan menumbuhkan toleransi dalam mempertahankan keutuhan Bangsa.